Monopole biasanya memiliki ketinggian kurang dari 30 m. Monopole, terbuat dari Besi Pipa, berbentuk garis lurus (sebagaimana tiang biasa). Biasanya digunakan dengan ketinggian yang relatif pendek. Seperti tiang untuk kabel telpon, listrik, penangkal petir, cctv, dan wireless antenna.
Fungsi
dari tower telekomunikasi adalah untuk menempatkan antenna pemancar
sinyal ( jaringan akses) untuk memberikan layanan kepada pelanggan di
sekitar tower tersebut.
Selain
itu, penggunaan tower telekomunikasi juga berfungsi untuk menempatkan
antenna pemancar sinyal transmisi ( jaringan transport dengan
menggunakan teknologi microwave) untuk menghubungkan pelanggan di
daerah tersebut dengan sentral ( BSC) . Jadi bagian yang terpenting
mengapa diperlukan pembangunan tower adalah untuk penempatan
antenna-antenna tersebut, dimana dibutuhkan ketinggian tertentu untuk
dipenuhinya syarat memancarkan dan menerima sinyal.
Karena
fungsi utama tower telekomunikasi adalah untuk menenpatkan antenna
sesuai dengan ketinggian yang disyaratkan, maka terdapat beberapa jenis
tower, antara lain :
1. Lattice Tower
Lattice tower atau sering disebut SST ( self support tower) adalah tower konvensional yang berupa menara rangka yang dirancang dengan konsep rangka kokoh, kuat terhadap tekanan angin dan keadaan geografis dari area di mana tower tersebut didirikan. Tower ini memiliki tipe 4 kaki ( rectangular) dan 3 kaki ( triangle) dengan menggunakan profil baja siku atau pipa. Lattice tower memiliki ketinggian yang sudah ditentukan berkisar antara 30 m sampai dengan 120 m. Misal SST 42 m adalah lattice tower yang memiliki ketinggian 42 m. Tower ini berdiri langsung di atas tanah ( Greenfield) .
2. Mini Tower
Mini tower ( MT) merupakan jenis tower yang sama dengan lattice tower, yaitu jenis tower yang memiliki tipe 4 kaki ( rectangular) dan 3 kaki ( triangle) dengan menggunakan profil baja siku atau pipa. Hanya saja mini tower memiliki ketinggian yang lebih rendah daripada lattice tower, yaitu berkisar antara 15 m sampai dengan 30 m, dan penempatan biasanya berada di atas gedung ( rooftop) .
3. Monopole
Monopole adalah jenis tower yang berupa tiang pancang tunggal atau memiliki satu kaki saja dengan menggunakan profil pipa. Penempatan monopole biasanya langsung di atas tanah ( Greenfield) . Monopole biasanya memiliki ketinggian kurang dari 30 m.
4. Rooftop Pole
Tidak jauh berbeda dengan monopole, rooftop pole merupakan jenis tower berupa tiang pancang tunggal atau memiliki satu kaki saja dengan menggunakan profil pipa yang berdiameter lebih kecil dari profil pipa yang digunakan untuk monopole. Jenis tower ini ditempatkan di atas gedung ( rooftop) . Jenis tower ini hanya disebut sebagai antenna bukan menara. Ketinggian rooftop pole berkisar antara 3m sampai 15 m.
5. Guyed Mast
Guy mast adalah jenis tower yang berupa tiang pancang tunggal yang dikaitkan dengan tali-tali baja yang membentang dari tower sampai tanah dengan jarak ± 0.5 m dari tower dan sudut ± 600. Jenis tower ini memiliki ketinggian antara 50 m sampai dengan 70 m. Penggunaan guyed mast sebagai tower telekomunikasi masih jarang di Indonesia. Biasanya tower jenis ini dipakai untuk pemancar radio.
6. Tower Camouflage
Jenis tower ini tidak jauh berbeda dengan jenis tower telekomunikasi yang lain, namun tower camouflage menggunakan material-material tertentu untuk menyamarkan perangkat dan bentuk tower itu sendiri, agar bernuansa estetika dan lebih ramah lingkungan. Tower tersebut secara kasat mata tidak lagi terlihat seperti antenna dan menara, karena penempatannya cenderung disesuaikan dengan design atau dikamuflasekan dengan tempat dimana tower tersebut didirikan. Biasanya pembangunan tower ini dikarenakan terbentur dengan peraturan-peraturan setempat yang sudah tidak membolehkan untuk didirikannya tower lagi.
Tower Camouflage
Selain menggunakan tower telekomunikasi sebagai sarana untuk menempatkan antenna pemancar sinyal, antenna tersebut dapat pula di tempatkan pada tempat-tempat sebagai berikut :
• Gedung bertingkat
• Menara masjid
• Menara geraja
• Tiang listrik
• Billboard
• Menara PLN
• Lampu penerangn jalan
• Tiang bendera, dan lain-lain.
1. Lattice Tower
Lattice tower atau sering disebut SST ( self support tower) adalah tower konvensional yang berupa menara rangka yang dirancang dengan konsep rangka kokoh, kuat terhadap tekanan angin dan keadaan geografis dari area di mana tower tersebut didirikan. Tower ini memiliki tipe 4 kaki ( rectangular) dan 3 kaki ( triangle) dengan menggunakan profil baja siku atau pipa. Lattice tower memiliki ketinggian yang sudah ditentukan berkisar antara 30 m sampai dengan 120 m. Misal SST 42 m adalah lattice tower yang memiliki ketinggian 42 m. Tower ini berdiri langsung di atas tanah ( Greenfield) .
2. Mini Tower
Mini tower ( MT) merupakan jenis tower yang sama dengan lattice tower, yaitu jenis tower yang memiliki tipe 4 kaki ( rectangular) dan 3 kaki ( triangle) dengan menggunakan profil baja siku atau pipa. Hanya saja mini tower memiliki ketinggian yang lebih rendah daripada lattice tower, yaitu berkisar antara 15 m sampai dengan 30 m, dan penempatan biasanya berada di atas gedung ( rooftop) .
3. Monopole
Monopole adalah jenis tower yang berupa tiang pancang tunggal atau memiliki satu kaki saja dengan menggunakan profil pipa. Penempatan monopole biasanya langsung di atas tanah ( Greenfield) . Monopole biasanya memiliki ketinggian kurang dari 30 m.
4. Rooftop Pole
Tidak jauh berbeda dengan monopole, rooftop pole merupakan jenis tower berupa tiang pancang tunggal atau memiliki satu kaki saja dengan menggunakan profil pipa yang berdiameter lebih kecil dari profil pipa yang digunakan untuk monopole. Jenis tower ini ditempatkan di atas gedung ( rooftop) . Jenis tower ini hanya disebut sebagai antenna bukan menara. Ketinggian rooftop pole berkisar antara 3m sampai 15 m.
5. Guyed Mast
Guy mast adalah jenis tower yang berupa tiang pancang tunggal yang dikaitkan dengan tali-tali baja yang membentang dari tower sampai tanah dengan jarak ± 0.5 m dari tower dan sudut ± 600. Jenis tower ini memiliki ketinggian antara 50 m sampai dengan 70 m. Penggunaan guyed mast sebagai tower telekomunikasi masih jarang di Indonesia. Biasanya tower jenis ini dipakai untuk pemancar radio.
6. Tower Camouflage
Jenis tower ini tidak jauh berbeda dengan jenis tower telekomunikasi yang lain, namun tower camouflage menggunakan material-material tertentu untuk menyamarkan perangkat dan bentuk tower itu sendiri, agar bernuansa estetika dan lebih ramah lingkungan. Tower tersebut secara kasat mata tidak lagi terlihat seperti antenna dan menara, karena penempatannya cenderung disesuaikan dengan design atau dikamuflasekan dengan tempat dimana tower tersebut didirikan. Biasanya pembangunan tower ini dikarenakan terbentur dengan peraturan-peraturan setempat yang sudah tidak membolehkan untuk didirikannya tower lagi.
Tower Camouflage
Selain menggunakan tower telekomunikasi sebagai sarana untuk menempatkan antenna pemancar sinyal, antenna tersebut dapat pula di tempatkan pada tempat-tempat sebagai berikut :
• Gedung bertingkat
• Menara masjid
• Menara geraja
• Tiang listrik
• Billboard
• Menara PLN
• Lampu penerangn jalan
• Tiang bendera, dan lain-lain.
Monopole,
terbuat dari Besi Pipa, berbentuk garis lurus (sebagaimana tiang
biasa). Biasanya digunakan dengan ketinggian yang relatif pendek.
Seperti tiang untuk kabel telpon, listrik, penangkal petir, cctv, dan
wireless antenna.
UNTUK INFO PEMESANAN
HUBUNGI :
FixLine: 021-29483795 (Telkom)
Tlp: 021-35891020 (Esia)
Hp: 081281884777 (Simpati)
081293288588 (Simpati)
085772007009 (Im3)
081807118712 (XL)
Email: givro.multitek@gmail.com